Apa Kecerdasan Itu?
Kecerdasan
dapat kita pahami sebagai kemampuan sesorang untuk melakukan sesuatu.
Kemampuan manusia seringkali hanya diukur dari segi kognitif semata,
yaitu hal-hal yang dapat diukur dengan angka.
Contoh mudahnya
adalah bagaimana ketika anak-anak menerima buku rapor. Banyak orang yang
mengambil kesimpulan bahwa anak tersbut cerdas, bilamana nilai-nilanya
sangat membanggakan. Begitu juga sebaliknya. Atau lebih sempit lagi,
pada usia dini kecerdasan hanya diukur dari kelancaran baca-tulis,
kelancaran berbicara dan berhitung.
Kecerdasan atau kemampuan manusia sebenarnya sangat beragam. Dan secara garis besar dapat dikelompokkan menjadi tiga, yaitu:
1. Kecerdasan Spiritual (Spiritual Quotient)
2. Kecersanan Emosional (Emotional Quotient)
3. Kecerdasan Intelektual (Intellectual Quotient)
Mengapa selama ini hanya kecerdasan intelektual saja yang dibangga-banggakan oleh masyarakat dan diri kita?
Apakah kecerdasan emosional dan kecerdasan spiritual itu tidak peting?
Lalu apa sebenarnya kecerdasan emosional dan kecerdasan spiritual itu?
Kecerdasan Spiritual (SQ)
Merupakan
kemampuan kita untuk berahlak mulia dan mengenal siapa diri kita dan
Tuhan kita. Jadi SQ bukan hanya kemampuan menjalankan shalat atau
membaca Al-Qur’an semata, tapi bagaimana semua ibadah yang kita
laksanakan dapat dimaknai dan diaplikasikan dalam kehidupan kita,
artinya bagaimana perilaku kita adalah merupakan cerminan dari ibadah
yang telah kita laksanakan. Sehingga kita menjadi manusia yang dicintai
oleh Tuhan dan mahluk-Nya.
Kecerdasan Emosional (EQ)
Adalam
kemampuan kita untuk dapat mempengaruhi dan diterima orang lain dengan
baik. Kecerdasan emosional mencakup pengendalian diri, semangat, dan
ketekunan, serta kemampuan untuk memotivasi diri sendiri dan bertahan
menghadapi frustrasi, kesanggupan untuk mengendalikan dorongan hati dan
emosi, tidak melebih-lebihkan kesenangan, mengatur suasana hati dan
menjaga agar beban stress tidak melumpuhkan kemampuan berpikir, untuk
membaca perasaan terdalam orang lain (empati) dan berdoa, untuk
memelihara hubungan dengan sebaik-baiknya, kemampuan untuk menyelesaikan
konflik, serta untuk memimpin diri dan lingkungan sekitarnya.
Selama
ini EQ kurang diajarkan pada anak-anak, sehingga kemampuan anak untuk
mencinta dan dicinta oleh sesama menjadi kendala dalam bergaul dan
berteman. Dan kesulitan dalam bermasyarakat berawal dari kurangnya
kecerdasan emosional kita.
Kecerdasan Intelektua (IQ)
Ialah
kemampuan kita untuk mengolah dan berfikir kognitif. Kecerdasan yang
terukur dengan angka-angka sejak kita di bangku sekolah hingga kuliah,
adalah kecerdasan intelektual. Kecerdasan inilah merupakan kemampuan
yang diolah pada otak sebelah kiri kita. Bagaimana dengan otak sebelah
kanan?
Mansusia siapapun dia,
adalah manluk yang diciptakan Tuhan dan telah mengikat perjanjian
dengan-Nya, bahwa dia adalah mahluk-Nya. Pada saat ruh ditiupkan oleh
Sang Pencipta, manusia dibekali dengan sifat-sifat yang mulia untuk
bekal hidupnya. Sifat-sifat yang ditiupkan Tuhan itulah fitrah yang
dibawa lahir di dunia. Jadi ketika manusia telah menjadi janin dan lahir
di dunia ini dia telah memiliki fitrah yang suci, fitrah dari Tuhannya.
Oleh
karena itulah fitrah manusia harus selalu dijaga agar tidak terkotori
dan teracuni oleh sifat-sifat syaitan yang sering kita sebut dengan
nafsu manusia. Yaitu: dengki, sombong, dusta, malas, berlebihan dan lain
sebagainya. Namun kita sering menyebutnya itu adalah manusiawi.
Sebenarnya hal-hal tersebut adalah sifat-sifat syaitan yang dikirim
syaitan sejak manusia lahir ke muka bumi ini.
Mana Yang Harus Didahulukan?
Untuk
menjaga fitrah, maka perlu dilakukan pengenalan kembali tentang siapa
Tuhannya, bagaimana kita sebagai mahluk Tuhan harus menjalankan hidup di
dunia ini, bagaimana agar kita dicinta oleh Tuhan. Itulah kecerdasan
spiritual.
Dengan mengenal siapa
Tuhannya dan bagaimana agar dicintai Tuhan serta mahluk-Nya. Maka
karakter ini perlu dibentuk atau ditanamkan terlebih dahulu sebelum kita
mendapatkan kecerdasan emosional dan kecerdasan intelektual. Dengan itu
insyaallah, kita akan tahu bahwa kecerdasan yang kita miliki adalah
untuk menjalankan perintah-Nya. Bukan untuk hal-hal yang akan membawa
bahaya bagi diri kita, orang lain dan mahluk lainnya yang ada di sekitar
kita. Bagaimana menurut Anda?
No comments:
Post a Comment