Jika datang pagi maka janganlah menunggu tibanya sore. Pada hari ini
Anda hidup, bukan di hari kemarin yang telah berlalu dengan segala
kebaikan dan kejelekannya, dan bukan pula hari esok yang belum tentu
datang. Hari ini dengan mataharinya yang menyinari Anda, adalah hari
Anda. Umur Anda hanya sehari. Karena itu anggaplah rentang kehidupan
Anda adalah hari ini saja, seakan-akan Anda dilahirkan pada hari ini dan
akan mati hari ini juga. Saat itulah Anda hidup, jangan tersangkut
dengan gumpalan masa lalu dengan segala keresahan dan kesusahannya, dan
jangan pula terikat dengan ketidakpastian-ketidakpastian di masa yang
penuh dengan hal-hal yang menakutkan serta gelombang yang sangat
mengerikan. Hanya untuk hari sajalah seharusnya Anda mencurahkan seluruh
perhatian, kepedulian dan kerja keras.
Pada
hari ini Anda harus mempersembahkan kualitas shalat yang khusyu',
bacaan Al-Quran yang sarat tadabbur, dzikir yang sepenuh hati,
keseimbangan dalam segala hal, keindahan dalam akhlak, kerelaan dengan
semua Allah berikan, perhatian terhadap keadaan sekitar, perhatian pada
jiwa dan raga, serta bersikap sosial terhadap sesama.
Hanya untuk
hari ini saja, saat mana Anda hidup. Oleh karena itu, Anda harus
benar-benar membagi setiap jamnya. Anggaplah setiap menitnya sebagai
hitungan tahun, dan setiap detiknya sebagai hitungan bulan, saat-saat
dimana Anda bisa menanam kebaikan dan mempersembahkan sesuatu yang
indah. Beristighfarlah atas semua dosa, ingatlah selalu kepada- Nya,
bersiap-siaplah untuk sebuah perjalanan nanti, dan nikmatilah hari ini
dengan segala kesenangan dan kebahagiaan. Terimalah rezeki yang Anda
dapatkan hari ini dengan penuh keridhaan: Istri, suami, anak-anak,
tugas-tugas, rumah, ilmu, dan posisi Anda.
"Maka
berpegangteguhlah dengan apa yang Aku berikan kepadamu dan hendaklah
kamu termasuk orang-orang yang bersyukur." (QS Al-A'raf: 144)
Jalanilah
hidup Anda hari ini dengan tanpa kesedihan dan guncangan jiwa, tanpa
rasa tidak menerima dan keirian, dan tanpa kedengkian.
Satu hal
yang harus Anda lakukan adalah menuliskan pada dinding hati Anda suatu
kalimat (yang juga harus Anda tuliskan dia atas meja Anda): "Harimu
adalah hari ini". Jika Anda makan nasi hangat hari ini, maka apakah nasi
yang Anda makan kemarin atau nasi besok hari yang belum jadi akan
berdampak negatif terhadap diri Anda?
Jika Anda bisa minum air
jernih dan segar hari ini, maka mengapa Anda harus bersedih atas air
asin yang Anda minum kemarin? Atau, mengapa malah mengharapkan air yang
hambar dan panas yang akan datang esok hari?
Jika Anda jujur
terhadap diri Anda sendiri maka dengan kemauan keras, Anda akan bisa
menundukkan jiwa Anda pada teori ini : "Saya tidak akan pernah hidup
kecuali hari ini." Oleh karena itu, manfaatkanlah hari ini, setiap
detiknya, untuk membangun kepribadian untuk mengembangkan semua potensi
yang ada, dan untuk membersihkan amalan Anda.
Katakanlah: "Hari
ini saya akan mengatakan yang baik-baik saja. Saya tidak akan pernah
mengucapkan kata-kata kotor dan menjijikkan, tidak akan pernah mencela
dan mengghibah. Hari ini saya akan menertibkan rumah dan kantor, agar
tidak semrawut dan berantakan, agar rapi dan teratur. Karena saya hanya
hidup untuk hari ini saja maka saya akan memperhatikan kebersihan dan
penampilan diri. Juga, gaya hidup, keseimbangan cara berjalan, bertutur
dan tindak tanduk."
Karena saya hanya hidup untuk hari ini saja
maka saya akan berusaha sekuat tenaga untuk taat kepada Rabb, melakukan
shalat sesempurna mungkin, melakukan shalat-shalat nafilah sebagai bekal
untuk diri sendiri, bergelut dengan Al-Qur'an, mengkaji buku-buku yang
ada, mencatat hal-hal yang perlu, dan menelaah buku yang bermanfaat.
Saya
hidup untuk hari ini saja, karenanya saya akan menanam nilai-nilai
keutamaan di dalam hati ini dan mencabut pohon kejahatan berikut
ranting-rantingnya yang berduri: takabur, ujub, riya', dan buruk sangka.
Saya
hidup untuk hari ini saja, karenanya saya akan berbuat baik kepada
orang lain dan mengulurkan tangan kebaikan kepada mereka: menjenguk yang
sakit, mengantarkan jenazah, menunjukkan jalan yang benar bagi yang
kebingungan, memberi makan orang kelaparan, menolong orang yang sedang
dalam kesulitan, membantu yang dizhalimi, membantu yang lemah, mengasihi
yang menderita, menghormati seorang yang alim, menyayangi anak kecil,
dan menghormati yang sepuh.
Karena saya hidup untuk hari ini saja
maka saya akan hidup untuk mengucapkan, "Wahai masa lalu yang telah
berlalu dan selesai, tenggelamlah bersama mataharimu. Aku tidak akan
menangisi kepergianmu, dan kamu tidak akan pernah melihatku tercenung
sedetikpun untuk mengingatmu. Kamu telah meninggalkan kami semua, pergi
dan tak pernah kembali lagi."
"Wahai masa depan, yang masih
berada dalam keghaiban, aku tidak akan pernah bergelut dengan
mimpi-mimpi dan tidak akan pernah menjual diri untuk ilusi. Aku tidakk
memburu sesuatu yang belum tentu ada karena esok hari tidak berarti
apa-apa, esok hari adalah sesuatu yang belum diciptakan, dan tidak
pantas dikenang."
"Hari Anda adalah hari ini", adalah ungkapan
yang paling indah dalam "kamus kebahagiaan", kamus bagi mereka yang
menginginkan kehidupan yang paling indah dan menyenangkan.
No comments:
Post a Comment